Blangjerango - Talkshow Pemimpin Muda Aceh terselenggara atas kerjasama Himpunan Mahasiswa Biologi Gayo Lues (HIMABIOGA) dengan Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA). Acara ini menghadirkan Senator DPD RI asal Aceh, H Fachrul Razi, M.I.P. Selain itu, untuk memperkaya khasanah serta wawasan, talkshow ini juga dihadiri oleh Kapolres Gayo Lues, Perwakilan Kodim Gayo Lues, dan Perwakilan BNNK Gayo Lues.


Senator muda asal Aceh menyebutkan bahwa ada empat "penyakit" penyebab ketertinggalan Aceh dewasa ini, di antaranya tingginya angka tindak pidana korupsi, image Aceh sebagai daerah penghasil narkoba jenis ganja, rendahnya wawasan kebangsaan, dan masih besarnya angka kemiskinan. Lebih lanjut, Fachrul memaparkan bahwa ada beberapa faktor krusial penyebab ketertinggalan aceh dari daerah lain di Indonesia, yaitu sebagian besar lembaga pendidikan belum menerapkan proses pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman, kepemimpinan yang belum sepenuhnya mampu mengelola dan mengayomi, pemuda yang tidak produktif. Ia menekankan bahwa Aceh harus diubah dari wajah yang berbau korupsi, image Aceh sebagai penghasil narkoba jenis ganja, separatisme, disintegrasi, serta ketertinggalan dan kemiskinan.

Pada kesempatan ini senator muda itu juga berusaha membangkitkan semangat mahasiswa dengan memberikan beberapa contoh pemimpin terkemuka dunia yang sebagian besar lahir dan berasal dari daerah pegunungan. Jadi, mahasiswa PSDKU Unsyiah Gayo Lues tidak perlu minder apalagi berkecil hati meskipun berasal dari daerah pegunungan dan pedalaman Aceh karena setiap orang apapun sukunya dimanapun domisilinya mempunyai kesempatan dan peluang untuk mengembangkan potensi diri ke arah yang lebih baik sehingga mampu menjawab dan menghadapi berbagai tantangan global, tuturnya.

Fachrul sebagai pendiri Sekolah Pemimpin Muda Aceh juga memaparkan beberapa capaian sekolah yang dirintisnya. Dengan lebih dari 5000 alumni yang diantara telah mampu mengembangkan usaha produksi kopi, madu, dan kartu e-money untuk melakukan beberapa transaksi keuangan serta sedang merintis aplikasi keuangan berbasis elektronik

Akhirnya, Fachrul Razi

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kodim Gayo Lues mengingatkan bahwa salah satu modal besar yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin adalah rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan karena dua faktor ini maka kita dapat menepis berbagai pengaruh yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Tidak kalah pentingnya, perwakilan dari BNNK Gayo Lues juga menekankan bahwa pemimpin dan mahasiswa sebagai calon pemimpin harus bebas dari pengaruh penyalagunaan narkoba serta memiliki kepedulian untuk mencegah dan melindungi orang – orang di sekitarnya dari pengaruh barang haram tersebut. [Naz]


Bagikan Berita ini

Berita Lainnya